2016-12-11

By Fate

writen by: Namira Yasqi
Andaikan saja, waktu dapat aku ulang.
Mencoba untuk melihat lebih dalam dan jauh ke dalam perasaan yang tersimpan rapat di hati itu.

Baru kini aku pahami.
Setelah semuanya sudah berada di tempatnya masing-masing,
Aku hanya bisa terdiam.

Langkah demi langkah,
Hari demi hari,
Waktu yang mungkin pernah disiapkan untuk dilewati bersama,
Telah berlalu bagaikan sebuah sepasang bunga diterpa oleh ombak di laut.
Kamu tidak akan pernah tahu kemana akan bunga tersebut berlabuh.
Atau bahkan, kamu pun tidak akan pernah tahu kapan bunga tersebut berhenti dan menemukan jalannya untuk bersama kembali.

Yang aku tahu pasti,
Getaran itu,
Degupan itu,
Tatapan itu,
Semua nya dapat aku artikan dengan jelas bahwa sedari dahulu..
Perasaan itu tetap berada di tempat pertama kali ia bergetar.
Tidak pernah berhenti.

Cinta itu memang buta.
Tetapi cinta memerlukan mata untuk pada akhirnya akan jatuh..
Jauh ke dalam hati.
Begitulah yang aku tahu tentang cinta.
Seperti halnya aku melihat kamu.
Saat tatapan dari kedua bola matamu bertemu denganku,
Aku merasakan sebuah getaran yang semakin memasuki ke dalam hatiku.
Dan membuatku semakin yakin akan keberadaan perasaan itu.

Meskipun sekarang kita berada di jalan yang berbeda,
Ingat lah pada malam itu,
Malam dimana bulan purnama bersinar begitu terang,
Kembang api yang bersorak indah di lautan langit,
Bahwa kita pernah merasakan kebersamaan bersama ciptaan Tuhan.

Fate, is that you?

1 comments:

Kolletra Visual Studio on October 15, 2020 at 5:29 PM said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment

 

❥ I'm Dancing Through Words Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos